Monday, March 16, 2009

Sekolah : Mengajar atau mendidik ?


Kita sebagai guru bila diberi pertanyaan semacam itu “ sekolah mengajar atau mendidik ? “, saya yakin pasti akan banyak yang memberi jawaban “ mengajar dan mendidik “. Sebagai guru kita memang mempunyai tugas yaitu mengajar, memberi ilmu pengetahuan pada anak didik kita. Sehingga anak menjadi orang yang berpendidikan. Disamping mengajar kita juga mempunyai tugas untuk mendidik anak. Sehingga tingkah laku atau perbuatan anak mengarah ke hal-hal yang positif. Tetapi bila kita disuruh memilih salah satu “ sekolah mengajar atau mendidik ? “. Jawaban apa yang akan kita berikan, mengajarkah ? atau mendidik ?

Pendidik pertama dan utama adalah orang tua. Orang tua yang pertama-tama mengajarkan kepada anak pengetahuan akan Allah, pengalaman tentang pergaulan. Sedangkan sekolah merupakan pembantu orang tua pada bidang yang tidak dapat ditangani oleh orang tua sendiri, yaitu bidang pengajaran. Pembentukan watak anak jusrtu bagian pendidikan yang tidak boleh diserahkan orang tua kepada orang atau instanssi lain. ( Sekolah mengajar atau mendidik ?. S.I.G.M. Drost, SJ )

Proses pendidikan akan kacau dengan segala akibat negaatifnya, saat pembantu orang tua ( sekolah / guru ) mengeser kedudukan orang tua sebagai pendidik. Jika orang tua memberikan hak sepenuhnya kepada guru untuk mendidik anak, maka kemungkinan yang akan terjadi adalah hubungan anak dan orang tua tidak lagi harmonis. Orang tua terkesan tidak mau tahu dengan perkembangan psikologi anak. Agar proses pendidikan tidak kacau, maka perlu pembagian tugas. Setiap pembantu orang tua mempunyai tugas sendiri-sendiri. Pada bidang tugas itu mereka berwenang penuh, diluar bidanngnya hanya sebagai penasehat.

Tujuan utama orang tua menyekolahkan anaknya yaitu supaya pintar. Jadi jangan sampai ada yang mengatakan : sekolah “ A” muridnya kurang pintar, tetapi watak atau perbuatannya sangat baik. Sekolah yang sadar akan tanggung jawab terhadap penugasan dari orang tua harus berfungsi sebagai lembaga pengajaran. Maka seekolah perlu menciptakan proses belajar mengajar yang lancar. Sekolah juga perlu mengadakan berbagai macam kegiatan ekstrakulikuler, sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar sejau membantu orang tua dalam mendidik anak. Kegiatan ekstrakulikuler hendaknya didasari keiklasan dan kebebasan sejauh dibutuhkan anak dan diinginkan orang tua. Semakin besar kota dengan segala fasilitasnya, maka semakin kurang keharusan sekolah untuk mengadakan berbagai macam kegiatan ekstrakulikuler karena pada umumnya sudah tersedia di keluarga atau kota. Contohnya sekolah tidak harus mengadakan kegiatan musik atau band bila dirumah atau kota sudah tersedia stodio untuk latihan band dan anak – anak atau murid-muridnya sudah terbiasa latihan di stodio tersebut. Salahlah sekolah yang mengaruskan amak tinggal disekolahan dari pagi samapi sore hari. Karena hal itu berarti mengambil alih tugas dari orang tua apa yang tidak boleh diserahkan begitu saja pada orng atau instansi lain, yaitu pendidikan dalam keluarga. (DEWI)

No comments:

Post a Comment